Antobook

Archive for Januari 29th, 2008

Sriwijaya FC melaju ke babak semifinal dan tampil sebagai juara Grup A setelah bermain imbang 0-0 dengan Persiwa Wamenae di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, Sabtu (26/01).

Walau hanya bermain imbang posisi Sriwijaya tidak tergoyahkan di posisi pertama. Laskar Urang Awak memimpin dengan mengoleksi lima poin dari sekali menang dan dua kali seri. Sementara Persiwa berada di posisi juru kunci dengan poin satu.
Coach Sriwijaya, Rachmad Darmawan mengistirahatkan sejumlah pemain utama. Bermain aman dan mengendalikan tempo permainan, Sriwijaya mampu mengendalikan jalannya permainan. Upaya Persiwa yang membutuhkan kemenangan pun berhasil diredam.

Langkah Sriwijaya diikuti oleh PSMS Medan yang pada waktu yang sama berhadapan dengan Arema Malang di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Walaupun takluk 0-1 dari Arema, Ayam Kinantan memastikan diri melanjutkan kokoknya di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Pertandingan hidup-mati di Sidoarjo berlangsung seru. Babak pertama dimulai PSMS mengambil inisiatif serangan. Berjalan lima menit, PSMS menggebrak. Sayang Andres Formento gagal menyambut umpan silang James Koko Lomel. Bek PSMS, Murphy nyaris membuat PSMS memimpin. Sundulannya dari sebuah sepak pojok hanya menerpa tiang gawang di menit ke-27.

Dua menit kemudian kapten Arema, Ponaryo Astaman memiliki peluang bagus. Berdiri bebas, tendangan Ponaryo masih mampu ditepis Markus Horison. Namun Markus dibuat tidak berkutik di menit ke-30. Berawal dari sepak pojok Ronny Firmansyah, sundulan Bruno Kashmir menggetarkan gawang PSMS. 1-0 untuk Singo Edan.

Sebelum babak pertama berakhir, dua peluang PSMS tidak membuahkan hasil. Satu dari Saktiawan Sinaga yang melambung di atas mistar dan satunya lagi tendangan bebas Gustafo Chena yang berhasil ditepis Hendro Kartiko.

Di babak kedua Arema yang membutuhkan satu gol tambahan untuk bisa berlaga di Senayan tampil menyerang. Namun anak asuh Fredy Muli tampak sudah siap menahan gelombang serangan lawan. Secara umum paro kedua tetap berjalan dengan tempo tinggi, namun lebih miskin peluang dibanding paro pertama. Upaya terbaik Arema menambah keunggulan dimiliki tiga menit menjelang pertandingan berakhir. Tendangan keras Patricio ‘Pato’ Morales dari luar kotak penalti berhasil ditangkap Markus secara gemilang.

Dengan hasil tersebut selisih gol PSMS lebih baik dibanding Arema walau keduanya mengantongi poin sama, yakni empat. Dengan demikian, Sriwijaya akan berhadapan dengan Persija Jakarta dan PSMS menantang jawara Grup B, Persipura.

Berkerudung merah jambu
Berwajah putih seperti kulit bayi
Warna pink bajunya serasi membungkus badannya yang sedikit gemuk
Wajah itu bulat…
……tapi tidak cantik

Sekali-sekali ia menyunggingkan senyum manis pada rekan seperjalanannya
Senyuman itu mungkin setara dengan milik Sembadra
Senyum yang pernah mempesona Raden Arjuna
Tak terbayangkan andai jika senyum itu dilayangkan padaku

Kuikuti langkah pelan menjauhnya dengan ujung mataku
Perlahan bayangannya kulihat menghilang malam itu
Hilang ditelan kegelapan senja yang temaram

Kawanku,
Mungkin wujud bidadari di surga seperti itu
Dan hari ini, padaku telah diperlihatkan salah satu bidadari itu….

Perang dunia maya, itulah yang sekarang sedang terjadi di internet, antara para blogger Indonesia dan Malaysia. Perang blog ini, bisa jadi adalah kelanjutan sejarah atas konflik yang selalu mewarnai hubungan kedua negara. Bukan hanya di tingkat pemerintahan, kecurigaan yang bahkan cenderung mengarah kebencian juga menyebar di akar rumput.

Di internet, sejumlah situs dibuat oleh para blogger Malaysia. Isinya, kecaman dan hujatan atas Indonesia. Sebaliknya, blogger asal Indonesia juga menumpahkan kemarahan yang sama.

Hubungan Indonesia-Malaysia, ibarat api dalam sekam. Tahun 60-an, Presiden Soekarno pernah memerintahkan agresi atas Malaysia. Alasannya, negeri jiran itu dianggap sebagai antek imperialisme Inggris.

Bertahun-tahun kemudian, perseteruan kedua negara berlanjut. Kali ini menyangkut dua pulau di bagian terluar Republik, yakni Sipadan-Ligitan. Kasus ini bahkan terpaksa diselesaikan melalui Mahkamah Internasional. Lewat pemungutan suara, akhirnya pengadilan Internasional kala itu memutuskan kedua pulau itu jatuh ke tangan Malaysia.

Klaim wilayah, lagi-lagi memicu ketegangan. Kali ini menyangkut blok Ambalat di laut Sulawesi. Kedua negara, kala itu sempat mengerahkan kapal perang dan pesawat tempur mengitari wilayah sengketa, yang kaya akan cadangan minyak bumi itu. Krisis Ambalat, mendorong munculnya sentimen anti negeri jiran. Di Jakarta, muncul posko pendaftaran relawan ganyang Malaysia. Tak hanya di tanah air, sentimen nasionalisme juga muncul di kalangan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di negeri jiran, akibat konflik Ambalat. Kedutaan besar Malaysia di Jakarta, sempat menjadi sasaran langganan para demonstran.

Bukan cuma wilayah, ketegangan diplomatik kedua negara juga muncul dalam soal hak cipta. Iklan pariwisata Malaysia yang menggunakan latar lagu Rasa Sayange kali ini menjadi sebab. Setelah lagu, giliran berikutnya Reog. Lagi-lagi, pemerintah Malaysia mengklaim sebagai pemilik sah kesenian asal Ponorogo, Jawa Timur itu. Klaim ini, langsung disambut demonstrasi di Jakarta hingga Ponorogo.

Insiden Donald Luther Kolopita, juga sempat memperuncing hubungan kedua negara. Pelatih karate asal Indonesia ini babak belur dianiaya polisi Malaysia, saat mendampingi timnya bertanding di negeri jiran. Perlakuan kasar dari polisi Rela Malaysia juga kerap menimpa para tenaga kerja. Penggeledahan atas apartemen buruh asal indonesia sering disertai perusakan.

Inilah yang membuat sentimen di antara kedua negara makin meruncing. Orang Malaysia, memandang warga Indonesia sebagai pendatang ilegal dan kerap membuat onar. Di sisi lain, orang Indonesia melihat Malaysia sebagai sosok arogan dan tidak menghargai Indonesia sebagai negeri serumpun.

Pasang surut, terus mewarnai hubungan kedua negara. Bukan cuma pemerintah, bibit perseteruan juga mulai muncul di antara warga kedua negara, sebagaimana perang yang terjadi di dunia maya.


Inspiration In My Life

Dalam hidup,terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia. ( In life, sometimes the more we get what we want not. And when we get what we want, finally, we know that we want sometimes can not make our lives become more happy ).

Calendar Reminder

Januari 2008
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Kategory Any Posts

Anda Pengunjung Yang ke -

  • 22.962 - Trim's For Coming